Minggu, 25 September 2016

Jalan Jalan Keluarga; Dusun Bambu Bandung

Jalan Jalan Keluarga; Dusun Bambu Bandung -  Khususnya artikel Blog Jalan Jalan ke Dusun Bambu ini mestinya aku tulis sekitar setahun yang lalu karena memang perjalanan ke Dusun Bambu dilakukan setahun yang lalu, namun karena kesibukanku dengan Jasa Sewa Kostum
Ok, untuk jalan jalan kali ini diihat lagi pernah aku tulis tapi hanya review hotelnya aja yaitu di Hotel Stevie G  Konsep Hotel dengan kamar tematik di Bandung.

Jalan Jalan Keluarga Dusun Bambu Bandung
Full Tim Liburan kali ini minus pak Suami karena doi yang moto

Awal Perjalanan ke Dusun Bambu Bandung

Perjalanan kali ini aku mengajak baik mama papaku serta dari pihak bapak suami ada kakak sepupuku dan ibu. Perjalanan kali ini tidak ditarget apa apa, hanya ingin fun dan santai tidak mau ada jadwal yang berat karena memang perjalanan yang ditempuh mengajak orang tua yang sudah sepuh dan melihat kondisi stamina mereka juga.

Dusun Bambu sebagai tempat wisata adalah kunjunganku yang kedua kesini. Secara konsep tempat yang cocok untuk tempat berkumpul dan gathering karena lahannya yang lega dan banyak lahan datar untuk tempat bermain,



Akses ke tempat ini menggunakan akses arah lembang melalui terminal ledeng, walaupun ini jalur neraka di masa liburan namun, karena bukan mengikuti jadwal liburan kita udah merasa aman, Awalnya ara ribut karena pastinya jalur ini pun melewati kampung gajah, apalagi sekarang Kampung gajah pun keliatan megah dari luar yah...


Iring iringan 2 mobil menempuh sekitar 45 menit dari belokan Terminal ledeng melewati jalur berliku dan melewati banyak hamparan tanaman hias, salah satu jalur kesukaan aku dan pak Suami karena pastinya refresing banget. Engga lupa Google Maps pun dipasang karena walaupun sudah pernah,,, agak agak engga pede aja sih.

Memasuki Area Dusun Bambu aku sedikit amaze karena banyak perubahan yang ada di dalamnya sejak pertama kali kami berkunjung, Udaranya tetap adem khas Bandung, Namun beberapa ornamen unik khas Sunda banyak dipasang di kanan kiri tempat wisata ini. Oh iya, buat sekedar info, pemilik Dusun Bambu sama dengan yang punya Kampung Daun, Si Pengusaha sukses Bapak Ronny Lukito.

Saat kami masuk ada tiket yang harus dibayar.
1. Harga Tiket diatas 3 tahun adalah Rp. 10.000
2. Harga Parkir Mobil adalah Rp 15.000

Setelah membayar retribusi kami langsung disambut ornamen khas Dusun Bambu yaitu Bangunan Ornamen Bambu di area drop offnya. Ini sudah ada dari sejak pertam kami datang. Karena sifatnya area yang berkembang terus , Area inti dibuat agak jauh dan harus menggunakan shuttle car berhias yang siap melayani tamu hilir mudik dari area parkir ke area drop off restaurant.


Konsep di Dusun Bambu antara lain terdapat restaurant, Tempat bermain, spot berfoto dan penginapan dengan segala fasilitas pendukungnya. Penyatuan konsep konsep ini mestinya akan susah kalo tidak dipertimbangkan dari awal dan menggunakan Konsultan Pariwisata (langsung deh memory jadi Konsultan Pariwisata teringat kembali).

Okeh balik lagi, disini ada 3 konsep restauran yang berbeda, ada restoran lutung Kasarung, restoran dengan penyajian ke tempat tempat berbentuk lingkaran di sisi kanan, walaupun mereka adalah restoran tapi ini tempat paling dicari untuk spot befoto. Kedua ada Cafe Burangrang, kafe dengan konsep modern kemudian yang terakhir ada Restauran Purbasari dengan konsep saung saung di pinggir danau.

ini nih si kathulistiwa


Pasar Katulistiwa adalah salah satu tempat yang ada di tengah restauran2x ini, tersedia banyak makanan ringan serta beberapa kuliner yang sifatnya snack diperjual belikan disini. Desainnya keren, ceiling yang tinggi menjadi kesan grande dengan penerapa beberapa lampu gantung dengan ukuran besar disini. Hati hati cari sudut mengambil foto, karena kalo foto pengen keliatan semuanya pasti objeknya jadi engga fokus logh (pesen emak emak detail di foto)

Seperti ditulis diatas, di Dusun Bambu pun terdapat belasan cottage yang bisa disewa untuk sarana dan tempat menginap. Konon katanya harganya sekitaran 2 juta rupiah, cukup mehong buat kantong emak emak namun ya mungkin worthed bila berkunjung dengan keluarga besar karena dalam satu cottage terdapat beberapa kamar.

3 Generasi Alm, Kakung Musa 


Disini pun akan ada bumi perkemahan, namun saat kami berkunjung, masih dalam taraf pembuatan yah..Eagle camp sebagai sarana camping kayanya seru yah.. tapi mesti milih tanggal di hari hari yang engga ujan soalnya bisa bermasalah bila bawa anak kecil dan bakalan dingin banget jadinya.


Konklusi akhir perjalanan ke Dusun Bambu

Tema jalan jalan kali ini jalan jalan santai bersama orang tua dan anak, Walaupun bukan yang terbaik dalam memfasilitasi kebutuhan orang tua, tempat ini ada slope kursi roda dan tempat berjalan yang lebih landai, walaupun bukan di semua tempat yah. Scenery dan pemandangannya keren abis, spot foto dan kita bisa berkreasi sesuka hati disini, Pengalaman makan yang unit terfasilitasi dengan gubugan di sangkar Lutung Kasarung bikin sesuatu yang beda, walaupun untuk menyewa tempat makan disini kita butuh merogo kocek extra Rp 100.000 /jam untuk sekedar menyewa tempatnya, Tapi karena untuk jalan jalan, worthed lah... Kalo nanti aku bawa tamu atau temen temen dari daerah, pastinya tempat ini menjadi salah satu rujukan tempat wisata yang keren.

Baca juga donk artikel aku yang lain antara lain
- Wisata Farm House Lembang Bandung
- Jendela Alam tempat bermain si kecil dan mengenal alam




2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum bunda , berarti akses untuk kursi roda bisa ya ? :)

    BalasHapus