Sabtu, 25 November 2017

Umroh bersama Anak part 2

Berlanjut cerita blogku ya bu ibu... Umroh Bersama Anak ini berlanjut ke part 2Hari pertama di Madinah tidak banyak yang dilakukan selain beribadah. Selain sholat saat di mesjid diisi dengan membaca Alquran dan zikir. Nak wedok pun bisa beradaptasi dengan hal itu, namun jika bosan dia mulai menulis atau menggambar di buku yang memang kubawa dari Jakarta. Sambil menunggu bunda selesai beribadah. Memang sedari awal ketika dia ingin ikut umroh bersama kami sudah ku wanti-wanti  bahwa kita umroh bukan untuk jalan2 seperti liburan keluar negeri sebelumnya. Disini kita beribadah dan banyak berdoa apa saja minta sama Allah SWT, karena disini adalah salah satu tempat yang dimana ibadah2 kita mendapat pahala lebih besar dibandingkan di tempat lain bahkan di Jakarta. Alhamdulillah anak ini sangat-sangat kooperatif dan mau mengerti.


Di depan gerbang mesjid Nabawi


Bersyukur kami dapat penginapan yang dekat dengan mesjid jadi bolak balik ke mesjid tidak begitu lama dan jauh. Apalagi bersama anak wedok ku usia 7tahun. Malah dia pun semangat untuk ke mesjid. Dari dalam kamar kami pun suara azan terdengar jelas.
Setelah subuh kami kembali ke hotel untuk sarapan pagi yang sudah di sediakan. Agak hectic kalau menurutku saat jam makan, kalau kita tidak langsung kembali dari mesjid ada kemungkinan hilang jatah sarapan pagi. Karena sistem nya prasmanan. Mungkin karena hotel ini cukup dekat dan rate nya terjangkau selain dipenuhi jamaah dari Indonesia, juga ada dari Malaysia dan Turki.

Nak wedok menulis saat menunggu waktu sholat 


Untuk jamaah yang baru selesai sholat di mesjid baiknya waspada khususnya jamaah perempuan, karena pengalamanku kemarin setelah selesai sholat subuh tiba-tiba ada ibu yang berpakaian hitam dan bercadar mendekati lalu dia menunjukan perut nya yg sedang hamil, aku kira kenapa ya (secara bahasa nya ga ngerti kan..hehe) lalu ku elus perutnya eeh tahu2 abis itu dia minta uang..ya uda aku kasih ya anggap aja shodaqoh krn memang aku membawa uang2 receh SR1, 5, 10 di tas. Eeh setelah itu tiba2 banyak ibu2 yg mendekat dan membawa bayi pulak macam pengemis di jakarta, pas aku kasih SR5 mereka ga mau lhoo.. dengan memaksa mereka mintanya SR10 bahkan sampai dikejar2 hampir di dekat hotel Alhamdulillah sudah sama paksu saat kluar gerbang mesjid jd setidaknya paksu juga berusaha melindungiku dan nak wedok saat pengemis itu kekeuh memaksa minta SR10



Selepas sholat janjian dengan paksu untuk kembali ke hotel


Baiknya kalau mau shodaqo di mesjid nabawi, kita bisa kasih uang kepada pekerja yang bersih-bersih di mesjid. Mereka selain bersih-bersih juga menyiapkan galon2 air zamzam di dalam mesjid bagi jamaah yang dahaga setelah beribadah di mesjid. Di hari pertama dk Madinah setelah sarapan pagi kami bersama rombongan bersiap ke Raudhoh sekitar jam 7 pagi untuk ke Raudhoh ini kami dibimbing muthawif perempuan. Karena masuk ke Raudhoh untuk perempuan dan laki-laki berbeda. Raudhoh itu adalah tempat antara rumah Rasullullah SAW (saat ini makam Beliau) dengan mimbar Beliau, dinamakan Raudhoh (taman surga) disitu adalah salah satu tempat mustazab (Insya Allah doa2 kita terkabul) untuk berdoa. Bagi perempuan tidak bisa sewaktu waktu ke Raudhoh, sementara bagi laki-laki waktu nya bebas bisa kapan saja. Waktu bagi perempuan mengunjungi Raudhoh hanya dua kali yaitu setelah sholat subuh hingga pukul 9 pagi dan setelah sholat isya hingga tengah malam. Mengingat keterbatasan waktu dan banyaknya jamaah yang mau ke Raudhoh, sebaiknya kalau ingin masuk bersama rombongan. Karena pembimbing rombongan kita akan membantu memeberikan jalan masuk kesana diantara ribuan jamaah yang juga ke Raudhoh, karena ini pengalaman pertamaku Alhamdulillah ngikut aja apa yang dihimbau oleh mutawif kami walaupun berdesak -desakan ketika akan masuk ke dalam, tapi saat sampai di dalam kita diberikan space tempat untuk sholat dan berdoa disana. Yang aku lihat untuk jamaah indonesia dan malaysia berada di line yg sama saat mengantri masuk ke Raudhoh, tidak digabung dengan jamaah turki, pakistan, arab dan bangladesh. Namun saat di dalam semua jamaah tiba2 menyatu otomatis kalau kita tidak sigap Masya Allah gencet sana sini dan dorong dorongan bisa aja terjadi. Saya sarankan sebelum ke Raudhoh kita sudah mempersiapkan doa2 apa saja yang akan dipanjatkan disana, karena waktunya pun tidak bisa lama2 didalam harus bergantian dengan jamaah lainnya. Jd begitu sampai di dalam, dan berada di karpet hijau kita langsung ambil posisi sholat sunah mutlak 2 rakaat, lalu saat sujud terakhir panjatkan lah doa2 yang sudah kita siapkan sebelum nya

Selepas dari Raudhoh keluar mesjid sambil menunggu ayah yang masih bersama rombongan laki-laki


Bersambung part 3 nya agak bersabar ya bu,.. saya ada banyak hal yang harus dikerjakan dulu.. mungkin nanti berlanjut cerita Umroh bersama Anak ketika berada di mekah.. Harap bersabar




Tidak ada komentar:

Posting Komentar